Surat Cinta Untuk...
Karena kamu ataupun dia bukanlah Starla. Wkwkwkwk.
Oke, serius, ini bukanlah sebuah puisi, ini juga bukanlah sebuah naskah drama, tetapi ini isi curahan hati, ketidakjelasan akan perasaan cinta yang takkan pernah dapat tersampaikan.
Aku tidak mengenalmu sebelumnya, tiba-tiba dirimu yang entah misterius dan membuat penasaran itu tertampakkan, aku tercengang, dirimu membuatku suka, suka karena wajahmu yang khas itu, cukup mudah mengagumimu, siapa yang tidak suka?
Kemudian, hari itu tiba, hari untuk melihat dirimu yang sebenarnya, wajah yang tidak hanya tampak di foto saja, tetapi kenyataan. Sayangnya, ternyata aku, malah terpikat oleh orang lain, bayangan tentang dirimu mulai pudar, melihat dirimu pun hanya ya sudahlah. Hatiku sudah berubah.
Aku mulai mengagumi orang lain, aku mulai mengagumi dia, anggap saja kamu itu "A" dan dia itu "B".
Aku mencintai B, ingin mengenalnya, sakit saat tidak melihatnya, senang saat melihatnya atau mengetahui apa saja tentangnya.
Lalu, akhirnya aku bisa mengenal B, walau tidak terlalu dekat, entah mengapa rasa itu terasa sama, walau entah aku saja yang terlalu percaya diri untuk mengakuinya...
Tak lama, aku terlalu jatuh, mengetahui kenyataan-kenyataan pahit, bukan pahit tapi aku tak tega, bila seorang menyukai dia juga, sahabat terbaik untuk bercerita...
Disaat itu A, kamu datang, kamu memasuki hidupku. Kamu mulai membuat hidupku berwarna, tetapi di hatimu ada orang lain, walau menyakitkan, aku tidak pernah meninggalkanmu, perasaanku padamu mulai berkembang, terlalu dalam, menakutkan, aku sakit tetapi aku tidak mengakuinya, aku hanya pura-pura bahagia asalkan aku bisa terus berada di dekatmu, itu saja cukup untukku.
Saat kita sudah semakin dekat, memasuki fase kebosanan tetapi kita tak bisa saling meninggalkan, stuck di satu tempat itu A, hatimu masih milik orang lain, aku tidak pernah mau memaksakan diriku untuk harus masuk ke hatimu, cukup seperti ini saja.
Lalu, kejadian demi kejadian, si B yang kutunggu benar-benar datang, aku tak menyangka akan kejutan ini, sungguh rencana Tuhan memang paling indah.
Aku berniat perlahan melupakanmu, tapi akan selalu ku pegang janjiku pada Tuhan bahwa aku tidak akan pernah meninggalkanmu, karena aku berbeda dengan masa-masa kelammu itu, masa lalumu yang buruk dan segalanya itu. Kamu tetap ada di hatiku.
Tetapi B berbeda, dia sangat lembut padaku, dia membuatku nyaman, meskipun terkadang dia menghilang tenggelam dalam kesibukannya, tetapi aku terus setia menunggu, karena aku yakin dia akan datang, cinta yang tepat akan datang pada waktunya...
Di saat itu aku dilanda dilema, A...
Aku tau, niat baikmu itu, kamu tidak ingin orang lain mengetahui bahwa kita saling mengenal dekat, mengetahui rahasia masing-masing yang bahkan orang yang kau cintai pun mungkin tak tau, begitupun rahasiaku denganmu...
Kamu mungkin tidak ingin kisah ini berakhir seperti yang lalu, aku tidak menyadarinya, kita terlalu muda untuk menyadarinya, perasaanmu itu, kurasa aku mengerti itu, bolehkah kepercayaan diri ini naik?
Kamu tidak ingin kehilangan, kamu berharap ini bertahan selamanya, aku pun juga, tetapi tahukah kamu? Perasaanku padanya, pada B juga besar, dia sangatlah perduli padaku, kamu hanya menjadikanku pelampiasanmu saja A, aku tau itu...
Aku tersakiti, tetapi hanya bisa mencintaimu, aku tidak pernah bisa memilih diantara kalian...
Tolong jangan suruh aku memilih, biarkan ini menjadi kisah indah di bagian ini saja, aku sudah cukup bahagia mengenal kalian...
A, kata orang, yang paling menyakiti itu adalah yang paling membahagiakan dan dicintai, orang bilang perasaan itu tumbuh tak pernah disadari, orang bilang jodoh itu pun tak disadari, jadi...
Kisah kita, kebodohan kita, sudahlah, cukup kita saja yang tau.
B... Aku terus menunggumu sampai sekarang, tetapi A selalu ada untukku meskipun kamu yang terbaik.
Aku tidak akan pernah bisa memilih...
---------
Sebuah puisi dimalam hari dan goresan kecil tentang kepenulisan.
Oke, serius, ini bukanlah sebuah puisi, ini juga bukanlah sebuah naskah drama, tetapi ini isi curahan hati, ketidakjelasan akan perasaan cinta yang takkan pernah dapat tersampaikan.
Aku tidak mengenalmu sebelumnya, tiba-tiba dirimu yang entah misterius dan membuat penasaran itu tertampakkan, aku tercengang, dirimu membuatku suka, suka karena wajahmu yang khas itu, cukup mudah mengagumimu, siapa yang tidak suka?
Kemudian, hari itu tiba, hari untuk melihat dirimu yang sebenarnya, wajah yang tidak hanya tampak di foto saja, tetapi kenyataan. Sayangnya, ternyata aku, malah terpikat oleh orang lain, bayangan tentang dirimu mulai pudar, melihat dirimu pun hanya ya sudahlah. Hatiku sudah berubah.
Aku mulai mengagumi orang lain, aku mulai mengagumi dia, anggap saja kamu itu "A" dan dia itu "B".
Aku mencintai B, ingin mengenalnya, sakit saat tidak melihatnya, senang saat melihatnya atau mengetahui apa saja tentangnya.
Lalu, akhirnya aku bisa mengenal B, walau tidak terlalu dekat, entah mengapa rasa itu terasa sama, walau entah aku saja yang terlalu percaya diri untuk mengakuinya...
Tak lama, aku terlalu jatuh, mengetahui kenyataan-kenyataan pahit, bukan pahit tapi aku tak tega, bila seorang menyukai dia juga, sahabat terbaik untuk bercerita...
Disaat itu A, kamu datang, kamu memasuki hidupku. Kamu mulai membuat hidupku berwarna, tetapi di hatimu ada orang lain, walau menyakitkan, aku tidak pernah meninggalkanmu, perasaanku padamu mulai berkembang, terlalu dalam, menakutkan, aku sakit tetapi aku tidak mengakuinya, aku hanya pura-pura bahagia asalkan aku bisa terus berada di dekatmu, itu saja cukup untukku.
Saat kita sudah semakin dekat, memasuki fase kebosanan tetapi kita tak bisa saling meninggalkan, stuck di satu tempat itu A, hatimu masih milik orang lain, aku tidak pernah mau memaksakan diriku untuk harus masuk ke hatimu, cukup seperti ini saja.
Lalu, kejadian demi kejadian, si B yang kutunggu benar-benar datang, aku tak menyangka akan kejutan ini, sungguh rencana Tuhan memang paling indah.
Aku berniat perlahan melupakanmu, tapi akan selalu ku pegang janjiku pada Tuhan bahwa aku tidak akan pernah meninggalkanmu, karena aku berbeda dengan masa-masa kelammu itu, masa lalumu yang buruk dan segalanya itu. Kamu tetap ada di hatiku.
Tetapi B berbeda, dia sangat lembut padaku, dia membuatku nyaman, meskipun terkadang dia menghilang tenggelam dalam kesibukannya, tetapi aku terus setia menunggu, karena aku yakin dia akan datang, cinta yang tepat akan datang pada waktunya...
Di saat itu aku dilanda dilema, A...
Aku tau, niat baikmu itu, kamu tidak ingin orang lain mengetahui bahwa kita saling mengenal dekat, mengetahui rahasia masing-masing yang bahkan orang yang kau cintai pun mungkin tak tau, begitupun rahasiaku denganmu...
Kamu mungkin tidak ingin kisah ini berakhir seperti yang lalu, aku tidak menyadarinya, kita terlalu muda untuk menyadarinya, perasaanmu itu, kurasa aku mengerti itu, bolehkah kepercayaan diri ini naik?
Kamu tidak ingin kehilangan, kamu berharap ini bertahan selamanya, aku pun juga, tetapi tahukah kamu? Perasaanku padanya, pada B juga besar, dia sangatlah perduli padaku, kamu hanya menjadikanku pelampiasanmu saja A, aku tau itu...
Aku tersakiti, tetapi hanya bisa mencintaimu, aku tidak pernah bisa memilih diantara kalian...
Tolong jangan suruh aku memilih, biarkan ini menjadi kisah indah di bagian ini saja, aku sudah cukup bahagia mengenal kalian...
A, kata orang, yang paling menyakiti itu adalah yang paling membahagiakan dan dicintai, orang bilang perasaan itu tumbuh tak pernah disadari, orang bilang jodoh itu pun tak disadari, jadi...
Kisah kita, kebodohan kita, sudahlah, cukup kita saja yang tau.
B... Aku terus menunggumu sampai sekarang, tetapi A selalu ada untukku meskipun kamu yang terbaik.
Aku tidak akan pernah bisa memilih...
---------
Sebuah puisi dimalam hari dan goresan kecil tentang kepenulisan.
Komentar
Posting Komentar